Laman

Selasa, 22 Februari 2011

MUSYTARAK dalam AL QURAN



MAKALAH ULUMUL QURAN
Bahasan : 
MUSYTARAK
  
Disusun Oleh : 
Anton Rahardjo

INSTITUT ULUMUL QURAN BANDUNG – 2009

  1. PENDAHULUAN
Dalam makalah ini, insya Allah kami akan mengurai sedikit tentang kata yang mempunyai beragam arti, atau dalam terminologi Arab dikenal dengan istilah “ al-Musyatarak “.
Dalam pembahasan tentang bahasa dan kemukjizatan al-Quran, Musytarak penting di ketahui karena akan mempengaruhi seseorang dalam menafsirkan ayat-ayat al-Quran. Bahasan-bahasan tentang Musytarak ini meliputi, Pengertian Musytarak itu sendiiri, dan faktor yang menyebabkan munculnya kata ini, serta beberapa pembagian Musytarak.

  1. PEMBAHASAN

    Definisi kata musytarak :
Kata musytarak berasal dari kata Isytaraka yang berarti bersekutu. Sedangkan secara istilah adalah: satu lafaz yang menunjukkan dua makna atau lebih.
- Menurut Dr. Wahbah al-Zuhaili, kata musytarak adalah kata yang mempunyai dua arti atau lebih .
- Menurut Abdu al-Wahhab Kholaf, kata musytarak adalah kata yang diletakkan untuk dua arti atau lebih dengan beragam peletakan.
kata ini menunjukkan salah satu artinya secara bergantian, dengan penjelasan, kata ini dapat menunjukkan arti ini atau arti itu
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, sebuah kata dapat dikatakan musytarak, bila memenuhi dua kriteria berikut :
1. Beragamnya peletakan kata.
2. Beragamnya arti.

    Faktor penyebab munculnya kata yang musytarak
Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya kata musytarak dalam bahasa { arab }, yang terpenting ialah :
~ Perbedaan peletakan linguistik terhadap suatu kata yang terjadi di antara elemen masyarakat, sehingga berimplikasi pada terjadinya perbedaan dalam pengartian kata tersebut. Sebagian meletakkan suatu kata untuk satu arti, sedang yang lain meletakkannya untuk arti yang lain.
Contoh : kata اليد “, sebagian elemen meletakkan untuk arti keseluruhan dzira’, elemen yang lain meletakkan untuk arti lengan dan telapak tangan, sedang sebagian elemen lagi meletakkannya untuk arti telapak tangan saja. Oleh sebab itu, orang yang mentransfer bahasa menetapkan bahwa kata “اليد “ dalam bahasa arab mempunyai tiga arti tersebut .

~ Mula-mula suatu lafaz digunakan untuk sesuatu arti kemudian berpindah kepada arti yang lain dengan jalan majaz. Karena adanya hubungan (alaqoh). Hubungan ini kemudian di lupakan dan akhirnya hilang, maka disangka kata tersebut digunakan untuk kedua arti yang sebenarnya (haqiqi) tanpa mengetahui adanya hubungan tersebut.
Contoh:
Yang Artinya: “dan wanita-wanita yang diceraikan itu, hendaklah berdiam diri (iddah) 3 kali suci. (Al- Baqorah: 228)
Lafaz quru’ mempunyai dua arti yaitu datang bulan (haid) atau suci

~  terjadinya makna yang berkisar/keragu-raguan antar makna hakiki dan makna istilah urf sehingga terjadi perubahan arti satu kata dari arti bahasa ke arti istilah, seperti kata-kata yang digunakan dalam istilah syara'
Contoh :  lafazh shalat yang dalam arti bahasa bermakna do'a, kemudian dalam istilah syara’ digunakan untuk menunjukkan ibadah tertentu yang telah kita maklumi.


Salah Satu Pembahasan tentang Musytarak ialah
Musytarak yang maknanya bertentangan
Alloh Berfirman dalam al-Quran surat al-Baqoroh 2 : 228
.  Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat.
Quru' . Kata ini mempunyai dua arti etimologi yaitu haid dan suci (dari haid).
Dalam hal ini, para ulama Syafi’iyah dan Malikiyah mengunggulkan arti suci dengan indikator kata ثلاثة  . Kata ثلاثة adalah sebuah bilangan, yang dalam susunan bahasa arab, harus opposite (berlainan bentuk) dengan yang dibilang معدود)) Oleh karena itu, pemuanatsan ( التأنيث ) bilangan adalah indikator bahwa yang dibilang  معدود)  ) berupa mudzakkar yaitu “الطهر “ bukan “ الحيضة “.
Adapun para ulama Hanafiyah dan Hanbaliyah mengunggulkan arti haid, dengan alasan yaitu kata “ثلاثة “ adalah kata yang spesifik, yang secara dogmatis menunjukkan bahwa masa ‘iddah { penantian } adalah tepat tiga haid, tidak kurang atau lebih. Hal ini, hanya bisa diaktualkan jika maksud dari kata القرء adalah haid.

  1. PENUTUP
Dari sedikit pemaparan diatas, dapat kita pahami bahwa perbedaan interpretasi terhadap nash-nash Al-qur'an akan menimbulkan kesimpulan-kesimpulan hukum yang berbeda pula. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap bahasa Arab dari berbagai aspeknya sangatlah penting untuk dikaji secara komprehensif, sehingga kita dapat mengaktualisasikan pesan-pesan teks Al-qur'an dalam konteks zaman yang penuh tantangan dan problematika-problematika umat yang membutuhkan jawaban-jawaban yang dapat memberikan pencerahan tehadap ummat.
Wallohu A’lam

  1. DAFTAR SUMBER PENSARIAN
·         Silabus tugas kuliah : Bahasa dan Kemukjisatan al-Quran
·         Agus Junaedi, M.Ag.  Kajian Studi  al-Quran, Disarikan dari : www.Quranway.net, www.psq.or.id
·         (http://www.rudiansayahharahap.blogspot.com/2010.02/lafaz-musytarak/

Sejarah Dan Pengantar Ilmu Tafsir (Al Muqoddimatu Fi ‘ulum Al Tafsiir)



MAKALAH

Sejarah Dan Pengantar Ilmu Tafsir
Al Muqoddimatu Fi ‘ulum Al Tafsiir


Disusun Oleh : 
Anton Rahardjo


Dosen  : H. M. Syaefudin, Lc, M.Ag
  

INSTITUT ULUMUL QURAN BANDUNG – 2009
  1. PENDAHULUAN
Al Quran merupakan satu kitab suci pamungkas yang diturunkan Alloh SWT melalui Rasulnya untuk memperbaiki tatanan kehidupan manusia dan mahluk mahluk lain yang ada di dunia. Yang didalamnya merupakan gudang ilmu dari berbagai cabang keilmuan yang dibutuhkan di dunia bahkan di akhirat kelak.
Andaikata Al Quran dapat disebut ’buku’, maka ia merupakan satu satunya buku yang sanggup merubah dunia ini dalam skala yang sangat besar.1
      Didalam Al Quran terdapat surat atau ayat yang mudah dimengerti dan jelas artinya (muhkamaat) ataupun yang kurang jelas artinya dan memerlukan penafsiran (mutasyaabihaat).
Untuk memahami petunjuk petunjuk yang ada di dalam Al Quran yang memerlukan penafsiran, maka sungguh penting ilmu tafsir Al Quran dimiliki oleh orang yang ingin, sekali lagi memahami dan mendapat petunjuk, dari Al Quran itu sendiri.
      Sedangkan untuk menguasai ilmu tafsir juga diperlukan cabang cabang ilmu tafsir yang harus dikuasai oleh seorang penafsir Quran (Mufassir). Diantara cabang cabang ilmu tersebut antara lain : Ilmu Hadits, Ushuluddin, Ilmu Bahasa Arab, Asbab al nuzul, dan yang pasti harus menguasai Ulumul Quran. Dan yang pasti masih ada banyak lagi keilmuan keilmuan yang lain baik keilmuan yang teoritis ataupun yang non teoritis seperti ilmu kemasyarakatan(sosiologi) ataupun ilmu mengenai hal ihwal manusia, terutama tentang orang orang Arab pada waktu di nuzul kan Alquran dan sesudahnya.2
      Untuk itu, penulis akan coba menuliskan secara singkat pembahasan tentang pengantar dan sejarah ilmu tafsir. 

1.                     Prof. Dr. Afif Muhammad, MA, dalam Pengantar: ULUMUL QURAN Dan pengenalan Metodologi Tafsir. Pustaka Islamika. (Bandung. 2002)
2.                     Drs.Supiana,M.Ag – M.Karman,M.Ag, ULUMUL QURAN. Pustaka Islamika, (Bandung. 2002) Hal. 277
  1. PEMBAHASAN

  1. Istilah-istilah pada pengantar ilmu tafsir
Pada pengantar ilmu tafsir, sangat banyak istilah istilah yang harus dimengerti atau diketahui oleh calon mufassir. Diantaranya adalah kata Tafsir itu sendiri, selanjutnya istilah Takwil, Wahyu , Mushaf, dan Ilmu Tafsir. Sebetulnya masih banyak lagi istilah yang sering ditemui pada pengantar ilmu tafsir, tetapi hanya beberapa istilah diatas saja yang akan penulis bahas pada bab ini. Berikut sedikit penjelasan tentang istilah istilah di atas, antara lain:
    1. Tafsir
Kata tafsir berasal dari kata al fasr yang maknanya adalah menjelaskan dan mengungkapkan makna.3 Secara etimologi kata tafsir merupakan bentuk mashdar dari kata fassara yufassiru, yang secara etimologis mengandung banyak pengertian, Pertama, ia berarti menerangkan dan menjelaskan (al-idhah wa al-tabyin), yakni ada sesuatu yang semula tidak ada atau belumada memerlukan penjelasan lebihlanjut, sehingga jelas dan terang. Kedua, berarti keterangan sesuatu (al-syarh), artinya pengembangan dan perluasan dari ungkapan ungkapan yang masih sangat umum dan global, sehingga menjadi lebih terperinci dan mudah dipahami dan dihayati. Ketiga, ia berasal dari kata al-tafsirah, yang berarti alat alat kedokteran yang secara khusus digunakan untuk dapat mendeteksi atau mengetahui segala penyakit yang diderita oleh pasien. Karena tafsirah alat untuk mengetahui penyakit yang menjangkit seorang penderita, maka tafsir dapat mengeluarkan makna yang terkandung dalam Al-Quran. Keempat, ia berasal dari kata al-fasr yang berarti penjelasan atau keterangan. Maksudnya menjelaskan atau mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas.4

    1. Takwil
Menurut bahasa: akar kata al aulu yang berarti ar ruyu = kembali. Akar kata al ayalah yang berarti as siyasah = mengatur. Takwil berarti ungkapan atau penjelasan suatu pandangan.
3.                     Al-Itqon Fi Ulumil Quran  (Samudera UlumulQuran) Jilid 4  Hal 237
4.                     Abu Hayyan al-Andulsy, Tafsir al-Bahr al-Muhith, Jilid ke-1 (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1993) Hal. 9
Kata takwil dapat ditemukan pada QS. Ali Imran 7, Yusuf 44, Yusuf 100.
Ulama salaf menegaskan, takwil adalah:
1.Menafsirkan kalimat dan menerangkan artinya, baik arti tersebut sama dengan bunyi lahiriah kalimat tersebut, ataupun berlawanan dengannya. (cakupannya: bab ilmu, dan rangkaian kalimat/keterangan seperti tafsiran, komentar, dan penjelasan).
2. Esensi dari apa yang dikehendaki oleh suatu kalimat. (cakupannya: esensi perkara-perkara yang didapati di luar, baik terjadi pada masa lampau ataupun yang akan datang).5
Berdasarkan keterangan keterangan diatas, penulis melihat bahwa Tafsir dan Takwil tidaklah berbeda jauh makna, maksud dan tujuannya.

    1. Wahyu
Secara etimologi berasal dari kata kerja bahasa Arab وَحَى (waā) yang berarti memberi wangsit, mengungkap, atau memberi inspirasi.
Wahyu  adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khusus diberikan kepada orang tertentu tanpa diketahui orang lain.6  
Berdasarkan salah satu ayat dalam Al-Qur'an, (QS. An-Nisaa :163) kita bisa menyimpulkan bahwa wahyu adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang diturunkan kepada seorang nabi atau rasul dengan perantara malaikat ataupun tidak. Prosesnya bisa melalui suara berupa firman atau melalui visi/mimpi.

    1. Mushaf
Kata Mushaf berasal dari isim maf’ul dari ashafa, yang berarti mengumpulkan (shuhuf) yang berasal dari bahasa Arab Selatan Kuno. Shuhuf adalah bentuk jamak dari kata shahifah  yang berarti lembaran lembaran yang telah bertulis. Tetapi lembaran lembaran itu belum dibukukan atau belum dijilidkan.
Sedangkan yang dimaksud mushaf di sini adalah lembaran lembaran tulisan Alquran sebelum rasm Utsmani yang dituliskan oleh para sahabat Rasul menggunakan berbagai media.

5.                     Prof.. Dr. Mahmud Basuni Faudah. Grelovejogja..wordpress.com : 2007 (gunawan’s site)
6.                     Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas (wikipedia.org)
Antara lain kulit kayu, kulit binatang, pelepah kurma bahkan tulang binatang dan lain sebagainya.
Kemudian oleh Zaid bin Tsabit lembaran lembaran itu dikumpulkan dan dituliskan dalam satu naskah yang lengkap, di atas lembaran lembaran yang serupa, ayat-ayat dalam sesuatu surat tersusun menurut tertib urut yang ditunjukkan oleh nabi. Lembaran yang telah dibukukan oleh Zaid bin Tsabit  dan para sahabat ini, menimbulkan banyak pendapat tentang nama apa yang akan dipakai, akhirnya mereka sepakat menamai nya dengan Al-Mushaf.7

    1. Ilmu Tafsir
Sesuai dengan keterangan keterangan pada poin tafsir di atas, maka ilmu tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk menerangkan, menjelaskan, mengembangkan, memperluas ungkapan ungkapan yang masih umum atau global, dan mengeluarkan makna yang terkandung dalam Alquran, pada ayat ayat yang masih samar atau belum jelas maknanya.

  1. Perkembangan Ilmu Tafsir
Dalam mengurai perkembangan kitab-kitab tafsir dan ilmu-ilmu tafsir dapat dibagi menjadi 3 periode yaitu : Periode Mutaqoddimin, Periode Muta’akhirin dan Periode Baru.8
    1. Periode Mutaqaddimin
#    Tafsir pada masa Rasulullah
#    Tafsir pada masa Sahabat
#    Tafsir pada masa Tabi’in
#    Tafsir pada masa Tabi’ Tabi’in
  
7.                     Al-Quran Al-Karim dan Terjemahannya , II Sejarah pemeliharaankemurnian Al-Quran,  Depag RI,  Al-Qowiyyu, (Semarang.2002)
8.                     Al-Quran Al-Karim dan Terjemahannya , III Tafsir Al-Quranul Karim,   Depag RI,  Al-Qowiyyu, (Semarang.2002)
    1. Periode Muta’akhirin ( abad 4 s/d abad 12 H)
Pada masa ini para penafsir tidak hanya mengutip riwayat dari sahabat,Tabi’in, atau Tabi’Tabi’in saja, tetapi mereka mulai bekerja, menyelidiki, meneliti dan membanding apa -apa yang dikerjakan  oleh orang-orang terdahulu mereka.
Sehingga timbullah kitab kitab tafsir  berdasarkan pada disiplin ilmu-ilmu yang dikuasai oleh masing-masing penafsir. Antara lain golongan yang meninjau dan menafsirkanAlquran dari  :
#    segi tata bahasa, gaya bahasa dari keindahan bahasa : Az Zamakhsyari dalam tafsirnya Al-Kasysyaaf
#    segi kisah-kisah dan cerita-cerita orang-orang terdahulu : Ats Tsa’labi
#    yang berhubungan dengan hukum : Al-Qurtuby dengan tafsirnya Jami’ Ahkaamul Quran, Ibnul Araby dengan tafsirnya Ahkaamul Quran
#    yang berhubungan dengan sifat Allah: Imam ar Razy (m 610 H) dengan tafsirnya Mafaa’tiul Ghoib
#    yang menitikberatkan pada isyarat-asyarat Alquran yang berhubungan dengan ilmu suluk dan tashawwuf: Abu Muhammad Sahl bin Abdullah At Tasturi dengan tafsirnya At Tasturi
#    segi kata-kata lafaz Alquran yang Ghorib. Atau kata-kata yang jarang di pakai sehari-hari: Muhammad Fuad Abdullah Baaqi dengan kitabnya Muj’am Ghoriibil Quran

    1. Tafsir Pada Periode Baru
Dimulai pada akhir abad 19 sampai sekarang ini. Penganut Islam setelah sekian lama dijajah dan ditindas oleh bangsa Barat mulai bangkit kembali.
Maka terkenallah modernisasi Islam yang dilakukan di Mesir oleh tokoh-tokoh Islam diantaranya Jamaluddin al-Afghani dan muridnya Syekh Muhammad Abduh. Di India dan Pakistan oleh Sayid Ahmad Khan. Di Indonesia sendiri oleh H.O.S. Cokroaminoto, K.H.Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’ari, A.Hasan. 9

9.                     H.O.S. Cokroaminoto dengan Syarikat  Islam,  K.H. Ahmad Dahlan dengan ormas Muhammadiyahnya,  K.H Hasyim Asy’ari dengan perkumpulan Nahdlatul Ulama, dan A. Hasan dengan Persatuan Islamnya.



Kitab kitab tafsir yang dikarang pada periode ini, mengikuti garis perjuangan dan pemikiran kaum muslimin pada waktu itu. Diantaranya Tafsir al-Manar oleh Rasyid Ridha, tafsir Mahaasinut ta’wil oleh Syekh Jamaluddin al-Qosimi, tafsir Jawahir oleh Thanthawi Jauhari, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri ada tafsir An-Nur oleh Prof. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy. Tafsir Al-Azhar Oleh Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA)

  1. Peran dan fungsi Tafsir
Setelah membaca uraian-uraian tentang tafsir, sepertinya bisa penulis simpulkan bahwa peran tafsir sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai Alquran yang kita tahu bahwa Alquran adalah petunjuk untuk semua segi kehidupan.
Sedangkan fungsi tafsir, yaitu menjelaskan dan menempatkan makna ayat-ayat sesuai tempatnya sebagaimana firman Allah (Qs An Nahl:43-44), agar ayat-ayat tidak disalahgunakan manusia dan tidak disalahartikan oleh manusia.

  1. Syarat-syarat Mufassir
Untuk bisa menafsirkan al-Qur’an, seseorang harus memenuhi beberapa kreteria diantaranya:
·         Beraqidah shahihah, karena aqidah sangat pengaruh dalam menafsirkan al-Qur’an.
·         Tidak dengan hawa nafsu semata, Karena dengan hawa nafsu seseorang akan memenangkan pendapatnya sendiri tanpa melilhat dalil yang ada. Bahkan terkadang mengalihkan suatu ayat hanya untuk memenangkan pendapat atau madzhabnya.
·         Mengikuti urut-urutan dalam menafsirkan al-Qur’an seperti penafsiran dengan al-Qur’an, kemudian as-sunnah, perkataan para sahabat dan perkataan para tabi’in.
·          Faham bahasa arab dan perangkat-perangkatnya, karena al-Qur’an turun dengan bahasa arab. Mujahid berkata; “Tidak boleh seorangpun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berbicara tentang Kitabullah (al-Qur’an) jikalau tidak menguasai bahasa arab“.
·         memiliki pemahaman yang mendalam agar bisa mentaujih (mengarahkan) suatu makna atau mengistimbat suatu hukum sesuai dengan nusus syari’ah,
·         Faham dengan pokok-pokok ilmu yang ada hubungannya dengan al-Qur’an seperti ilmu nahwu , al-Isytiqoq (pecahan atau perubahan dari suatu kata ke kata yang lainnya), al-ma’ani, al-bayan, al-badi’, ilmu qiroat (macam-macam bacaan dalam al-Qur’an), aqidah shaihah, ushul fiqh, asbabunnuzul, kisah-kisah dalam islam, mengetahui nasikh wal mansukh, fiqh, hadits, dan lainnya yang dibutuhkan dalam menafsirkan. 10

  1. Para Penafsir Al-Quran dari Abad Ke-1 H sampai Modern dan Ciri Penafsirannya

Periode Mutaqaddimin

Abad ke-1 Hijriah
Pada periode Rasul, Sahabat, Tabi’in, Tabi’it Tabi’in, tafsir Alquran belumlah dibukukan.
Tokoh-tokohnya selain Rasul sendiri dan khalifah yang empat (Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abu Thalib)  adalah : Abdullah bin Abbas, Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’ary dan Abdullah bin Az-Zubair.
Ciri penafsirannya masih menggunakan tafsir Bil Ma’tsur atau Bir-Riwayah, Metode penafsirannya terfokus pada shohihul manqul (riwayat yang shohih) dengan menggunakan penafsiran al-Qur’an dengan al-Qur’an, penafsiran al-Qur’an dengan sunnah, penafsiran al-Qur’an dengan perkataan para sahabat dan penafsiran al-Qur’an dengan perkataan para tabi’in.
Abad ke-2 Hijriah
Para penafsirnya Yaitu : Yazid bin Harun As-Sulami(w. 117H), Syu’abah bin Al-Hajjaj (w.160 H), Waki’ bin Al-Jarrah (w. 197 H), Sufyan bin Uyainah (w. 198 H), dan Abdul Razzaq bin Hamman (w.221 H)
Ciri Penafsirannya dengan cara mengkodifikasi ilmu-ilmu keislaman, atau penggolongan berdasarkan segi keilmuan tertentu yang menyangkut dengan tafsir.
10.                  Abu Salma Muhammad,  Sejarah Tafsir dan Perkembangannya, Abusalma.wordpress.com (2007)
Abad ke-3 Hijriah
Para penafsirnya Yaitu :  Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H), Ali bin Al-Madini guru Imam Al-Bukhori (w. 234H), Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam (w.224 H), Ibnu Qutaibah  (w. 275 H)
Ciri Penafsirannya dengan cara komprehensif atau dengan keilmuanyang luas dan lengkap.

Periode Muta’akhirin ( abad 4 s/d abad 12 H)

Abad ke-4 Hijriah
Para penafsirnya Yaitu :  Muhammad bin Khalaf Al- Marzuban (w.309H), Abu Bakar Al-Ambari (w.309H), Abu Bakar Al-Sijistani (w. 388 H)
Ciri Penafsirannya dengan cara komprehensif
Abad Selanjutnya
Abu Bakat Al-Baqilani (w. 403 H), Ali bin Ibrahim bin Said Al-Hufi (w. 430 H),  Al-Mawardi (w. 450H), Izzudin bin Abdissalam (w. 660 H), Alamuddin As-Syakhawi (w. 751 H), Ibnu Qayyim (w. 751 H).
Jalaluddin Al-Balqini (824 H), Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H)11

Tafsir Periode Baru atau Modern

Musthafa Shadiq Ar-Rafi’i, Sayyid Qutbh,Syekh Muhammd Mustofa Al-Maraghi, Musthafa Shabri, Dr. Muhammad Abdullah Darras, Syekh JamaluddinAl-Qasimi,  Syekh Thahir Al-Jazairi, Syekh Muhammad Ali Salamah, Syekh Muhammad Abdul Azim Az-Zarqani, Syekh Ahmad Ali, Dr. Subhi Saleh, Ustadz Ahmad Muhammad Jamal. SelainItu di tanah air juga ada Prof. T. M. Hashby Ash-Shidiqy, Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA).
Ciri Penafsirannya komprehensif, kodifikasi keilmuan  dan selain menggunakan metode  Bil Ma’tsur atau Bir-Riwayah menggunakan juga metode Ar-Ro’yu al Mahmudah (penafsiran dengan akal yang diperbolehkan) dengan beberapa syarat diantaranya:

11.                  H.M. Syaifudin, Lc. Modul Mata Kuliah Pengantar Tafsir, IUQ  Bandung (2009)
#    Ijtihad yang dilakukan tidak keluar dari nilai-nilai al-Qur’an dan as-sunnah
#    Tidak berseberangan penafsirannya dengan penafsiran bil ma’tsur, Seorang mufassir harus menguasai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tafsir beserta perangkat-perangkatnya. 12


  1. PENUTUP
Demikian uraian singkat Sejarah Dan Pengantar Ilmu Tafsir (Al Muqoddimatu Fi ‘ulum Al Tafsiir), sesuai dengan kemampuan penulis berdasarkan referensi-referensi buku ataupun halaman web sites. Yang jika dibandingkan, buku-bukunya pun hampir serupa isinya. Semoga bermanfaat untuk penulis pribadi khususnya,dan siapa pun pada umumnya. 

12.                  Abu Salma Muhammad,  Sejarah Tafsir dan Perkembangannya, Abusalma.wordpress.com (2007)

DAFTAR PUSTAKA
·         Supiana, M.Ag – Karman, M.Ag, M, ULUMUL QURAN Dan Pengenalan Metodologi Tafsir (Cet. Ke-1; Bandung: Pustaka Islamika, 2002)
·         Al-Andulsy,Abu Hayyan, Tafsir al-Bahr al-Muhith, Jilid ke-1 (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1993)
·         As-Suyuti, Jalaluddin, Samudera Ulumul Quran (Al-Itqan Fi Ulum Al-Quran), alih bahasa       Farikh Marzuki dan Imam Fauzi  (Surabaya: Bina Ilmu,2006)
·         Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya,(Edisi th 2002; Semarang: Pt. Karya Toha Putra, 2002)
·         Muhammad, Abu Salma, Sejarah Tafsir dan Perkembangannya                 (http://abusalma.wordpress.com,2007)
·         Basuni Faudah, Mahmud, (http://grelovejogja.wordpress.com : 2007 )
·         Tim Penyusun, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas (http://wikipedia.org)
·         Syaifudin, H.M,  Modul Mata Kuliah Pengantar Ilmu Tafsir, (Bandung IUQ ,2009)








Jumat, 04 Februari 2011

Formulasi Query Dengan SQL


Nama                        : Anton Rahardjo
Kelas                         : MIF K44
NPM                          : 10402498
Mata Kuliah            : Sistem Basis Data

RELASI / TABEL RUJUKAN


Produk_Motul


Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga


1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500


1002
MULTI POWER 10W40
mobil bensin
88,000


1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500


1004
H-TECH 5W30
mobil bensin
112,000


1005
HD-X 80w90
gardan
109,000


1006
ESTER 5100
mesin motor
85,000


1007
GOLD 3100
mesin motor
50,000


1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000


1009
300 V SERIES
racing mobil
330,000


1010
800 2T RACING
racing motor
250,000







1. Pernyataan SELECT
SELECT Kode,Nama_Barang,Harga
Kode
Nama_Barang
Harga
1001
MULTI POWER 15W50
73,500
1002
MULTI POWER 10W40
88,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
71,500
1004
H-TECH 5W30
112,000
1005
HD-X 80w90
109,000
1006
ESTER 5100
85,000
1007
GOLD 3100
50,000
1008
H-TECH 4T
65,000
1009
300 V SERIES
330,000
1010
800 2T RACING
250,000
2. Pernyataan DISTINCT
SELECT DISTINK Jenis_Oli
  FROM Produk_Motul
Jenis_Oli
mobil bensin
mobil disel
gardan
mesin motor
racing mobil
racing motor
3. Klausa WHERE
SELECT DISTINCT Nama_Barang
  FROM Produk_Motul
     WHERE =Jenis_Oli
Nama_Barang
Jenis_Oli
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
MULTI POWER 10W40
mobil bensin
H-TECH 5W30
mobil bensin
4. Kondisi Like
Select*
  FROM Produk_Motul
     WHERE Jenis_Oli LIKE '% g'
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1005
HD-X 80w90
gardan
109,000
5. Operator BETWEEN … AND…
Select*
  FROM Produk_Motul
    Where Harga BETWEEN  45.000 AND 100.000
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
1002
MULTI POWER 10W40
mobil bensin
88,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1006
ESTER 5100
mesin motor
85,000
1007
GOLD 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
Select*
  FROM Produk_Motul
    Where Harga NOT BETWEEN  45.000 AND 100.000
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1004
H-TECH 5W30
mobil bensin
112,000
1005
HD-X 80w90
gardan
109,000
1009
300 V SERIES
racing mobil
330,000
1010
800 2T RACING
racing motor
250,000
6. Klausa ORDER BY
Select*
  FROM Produk_Motul
     Order By Harga
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1007
GOLD 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
1006
ESTER 5100
mesin motor
85,000
1002
MULTI POWER 10W40
mobil bensin
88,000
1005
HD-X 80w90
gardan
109,000
1004
H-TECH 5W30
mobil bensin
112,000
1010
800 2T RACING
racing motor
250,000
1009
300 V SERIES
racing mobil
330,000
7. ALIAS
Select Nama_Barang AS Nama_Oli
  FROM Produk_Motul
Kode
Nama_Oli
Jenis_Oli
Harga
1007
GOLD 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
8. Pernyataan UPDATE
UPDATE Produk_Motul
   Set Nama_Barang = 'SILVER 3100'
   Where Nama_Barang = 'GOLD 3100'
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1007
GOLD 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1007
SILVER 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
9. Pernyataan DELETE
Delete From Produk_Motul
Where Nama_Barang='H-TECH 4T'
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1007
SILVER 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1007
SILVER 3100
mesin motor
50,000




1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
10. Pernyataan INSERT INTO
Insert Into Produk_Motul
Values ('1011','MULTI GRADE','mobil tempur','125.000')
Kode
Nama_Barang
Jenis_Oli
Harga
1011
MULTI GRADE
mobil tempur
125,000
1001
MULTI POWER 15W50
mobil bensin
73,500
1002
MULTI POWER 10W40
mobil bensin
88,000
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
71,500
1004
H-TECH 5W30
mobil bensin
112,000
1005
HD-X 80w90
gardan
109,000
1006
ESTER 5100
mesin motor
85,000
1007
GOLD 3100
mesin motor
50,000
1008
H-TECH 4T
mesin motor
65,000
1009
300 V SERIES
racing mobil
330,000
1010
800 2T RACING
racing motor
250,000
11.JOIN
Barang
Kode
Nama_Barang
Kode_Jenis
1001
MULTI POWER 15W50
111
1003
TEKMA MEGA X 15W40
112
1004
H-TECH 5W30
111
1005
HD-X 80w90
113
1006
ESTER 5100
114
Jenis
Kode_Jenis
Jenis_Oli
111
mobil bensin
112
mobil disel
113
gardan
114
mesin motor
Select Jenis.Jenis_Oli,Barang.Nama_Barang
 From Jenis,Barang,
      Where Kode_ Jenis.Kode_Jenis =  Barang.jenis
Hasil
Jenis_Oli
Nama_Barang
mobil bensin
MULTI POWER 15W50
mobil disel
TEKMA MEGA X 15W40
mobil bensin
H-TECH 5W30
gardan
HD-X 80w90
mesin motor
ESTER 5100
11. a. INNER JOIN
Select Jenis.Jenis_Oli,Barang.Nama_Barang
   From Jenis Inner Join Barang
   On Jenis.Kode_Jenis = Barang,Kode_Jenis
Jenis_Oli
Nama_Barang
mobil bensin
MULTI POWER 15W50
mobil disel
TEKMA MEGA X 15W40
mobil bensin
H-TECH 5W30
gardan
HD-X 80w90
mesin motor
ESTER 5100
11.b.  LEFT JOIN
Select Jenis.Jenis_Oli,Barang.Nama_Barang
   From Jenis Left Join Barang
   On Jenis.Kode_Jenis = Barang,Kode_Jenis
Jenis_Oli
Nama_Barang
mobil bensin
MULTI POWER 15W50
mobil disel
TEKMA MEGA X 15W40
mobil bensin
H-TECH 5W30
gardan
HD-X 80w90
mesin motor
ESTER 5100
mesin motor
ESTER 5101
racing mobil

11.c.  RIGHT JOIN
Select Jenis.Jenis_Oli,Barang.Nama_Barang
   From Jenis Right Join Barang
   On Jenis.Kode_Jenis = Barang,Kode_Jenis
Jenis_Oli
Nama_Barang
mobil bensin
MULTI POWER 15W50
mobil disel
TEKMA MEGA X 15W40
mobil bensin
H-TECH 5W30
gardan
HD-X 80w90
mesin motor
ESTER 5100
mesin motor
ESTER 5101

300V SERIES
12. UNION & UNION ALL
TABEL 1
Barang1
Kode
Nama_Barang
Kode_Jenis
1001
MULTI POWER 15W50
111
1003
TEKMA MEGA X 15W40
112
1004
H-TECH 5W30
111
1005
HD-X 80w90
113
1006
ESTER 5100
114
TABEL 2
Barang2
Kode
Nama_Barang
Kode_Jenis
1003
TEKMA MEGA X 15W40
mobil disel
1004
H-TECH 5W30
mobil bensin
1005
HD-X 80w90
gardan
1006
ESTER 5100
mesin motor
1007
GOLD 3100
mesin motor
1008
H-TECH 4T
mesin motor
1009
300 V SERIES
racing mobil
Select Nama_Barang From Barang1
Select Nama_Barang From Barang1
UNION
UNION ALL
Select Nama_Barang From Barang2
Select Nama_Barang From Barang2
Hasil
Nama_Barang
Nama_Barang
MULTI POWER 15W50
MULTI POWER 15W50
TEKMA MEGA X 15W40
TEKMA MEGA X 15W40
H-TECH 5W30
H-TECH 5W30
HD-X 80w90
HD-X 80w90
ESTER 5100
ESTER 5100
GOLD 3100
TEKMA MEGA X 15W40
H-TECH 4T
H-TECH 5W30
300 V SERIES
HD-X 80w90
ESTER 5100
GOLD 3100
H-TECH 4T
300 V SERIES