Laman

Rabu, 02 Mei 2012

TURKI UTSMANI


I.                   PENDAHULUAN
Setelah Khilafah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain saling memerangi. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu,
Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, diantaranya Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia. Kerajaan Usmani ini adalah yang pertama berdiri juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya. Dalam makalah ini akan kami terangkan lebih lanjut mengenai Turki Usmani.
Makalah ini disusun sebagai Tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah sejarah islam, Lembaga Studi Ulumul Quran – Bandung

 II.                PEMBAHASAN
II. i.     Asal Mula Kerajaan Turki Usmani
Kerajaan Turki usmani di dirikan oleh bangsa pengembara Turki dari kabilah Orguz yang mendiami daerah Asia tengah atau daerah utara Cina.  Mereka masuk islam sekitar abad ke-9 atau ke-10. Pada abad ke-13, di karenakan adanya tekanan Bangsa Mongol, atas perintah kepala kabilah Sulaiman Syah, sejumlah kira-kira 400 kepala keluarga yang di pimpin oleh putranya Ertoghul mengungsi ke saudara mereka Turki Saljuk yang berpusat di Konya Anatolia daerah dataran tinggi Asia Kecil, dan merekapun mengabdikan diri kepada Sultan Turki Saljuk Alauddin II yang kebetulan sedang berperang melawan kemaharajaan Romawi Timur Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Alauddin II dapat meraih kemenangan dan Sultan menghadiahkan untuk mereka sebidang tanah di Asia kecil, yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak saat itu merekapun membangun daerahnya dan menjadikan Syukud sebagai ibu kota
Pada tahun 1289 M Erthoghul meninggal, di gantikan oleh putranya Usman sebagai penerus kepemimpinan yang Sebagaimana ayahnya Usman juga banyak berjasa kepada sultan . Kemenangan dalam setiap pertempuran banyak di raih Usman sehingga Sultan pun semakin bersimpati dan banyak memberi hak istimewa pada Usman. Hingga pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang dan mengakibatkan Sultan Alauddin II terbunuh dengan tampa meninggalkan putra sebagai pewaris tahta, Sebab itu Usman pun memproklamirkan kemerdekaan sebagaiPadisyah Al Usman dalam kesultanan Usmani. Dalam kepemimpinannya, Kerajaan semakin luas dan kuat sehingga dapat menduduki benteng-benteng Bizantium dan menaklukan kota Broessa yang pada tahun 1326 M menjadi ibu kota kerajaan.

II. ii.    Perkembangan Kerajaan Turki Usmani
Sultan Orkhan I (1326-1359 M). Pada masanya berdiri Akademi militer sebagai pusat pelatihan dan pendidikan, sehingga mampu menciptakan kekuatan militer yang besar dan dengan mudahnya dapat menaklukan Sebagian daerah benua Eropa yaitu, Azmir (Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli 1330 M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M.
Sultan Murad I (1359-1389 M) pengganti orkhan naik. Ia memantapkan keamanan dalam negri dan melakukan perluasan ke benua Eropa dengan menaklukan Adrianopel (yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan baru) , Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara Yunani. Merasa cemas dengan kesuksesan Kerajaan Usmani, negara Kristen Eropa pun bersatu yang di pimpin oleh Sijisman memerangi kerajaan, hingga terjadilah pertempuran di Kosovo tahun 1389 M, namun musuh dapat di pukul mundur dan di hancurkan .
Sultan Bayazid (1389-1403 M), Perluasan berlanjut dan dapat menguasai Salocia, morea , Serbia, Bulgaria, dan Rumania juga pada tahun 1394 M, memperoleh kemenangan dalam perang Salib di Nicapolas. Selain menghadapi musuh-musuh Eropa, Kerajaan juga di paksa menghadapi pemberontak yang bersekutu dengan Raja islam yang bernama Timur Lenk di samarkand. Pada tahun 1402 M pertempuran hebat pun terjadi di Ankara , yang pada akhirnya Sultan Bayazid dengan kedua putranya Musa dan Erthogrol, tertangkap dan meninggal di tahanan pada tahun 1403 M. Sebab kekalahan ini Bulgaria dan Serbia memproklamirkan kemerdekaannya.
Setelah Sultan Bayazid meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di antara putra ±putranya (Muhammad, isa dan sulaiman)
Sultan Muhammad I (1403-1421 M), di masa pemerintahannya ia berhasil menyatukan kembali kekuatan dan daerahnya dari bangsa mongol, terlebih setelah Timur lenk meninggal pada tahun 1405 M.
Sultan Murrad II (1421-1484 M) hingga mencapai banyak kemajuan pada masa Sultan Muhammad II/ Muhammad Al Fatih (1451-1484 M) putra Murrad II. Pada masa Muhammad II, Tahun 1453 M ia dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstantinopel . Setelah Beliau meninggal digantikan oleh putranya Sultan Bayazid II.
        
Sultan Bayazid II (1481-1512 M) lebih mementingkan kehidupan Tasawuf dari pada penaklukan wilayah, sebab itu muncul kontroversial akhirnya ia mengundurkan diri dan di gantikan putranya Sultan Salim I
Sultan Salim I (1521-1520 M) terjadi perubahan peta arah perluasan, memfokuskan pergerakan ke arah timur dengan menaklukan Persia, Syiria hingga menembus Mesir di Afrika Utara yang sebelumnya di kuasai mamluk.
Sultan Sulaiman I(1520-1566 M) sebagai Sultan yang mengantarkan Kerajaan Turki Usmani pada masa keemasannya, karena telah berhasil menguasai daratan Eropa hingga Austria , Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria dan Rumania, Afrika Utara hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia, Siria . meliputi lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-daerah di sekitar kerajaan seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest dan Yaman .

II. iii. Periode Kemunduran
Sultan Salim II (1566-1573 M) yang mana sejarah mencatat sebagai titik awal masa kemunduran Kerajaan Turki Usmani setelah Berkuasa lebih dari 2 setengah abad. Pada masa pemerintahan Salim II, Terjadi pertempuran dengan Armada Laut Kristen yang di Pimpin oleh Don Juan dari Spanyol di Selat Liponto Yunani. Turki Usmani Kalah yang mengakibatkan Tunisia dapat di rebut Musuh.
Sultan Murad III (1574-1595 M) ia dapat menyerbu Kaukasus, dan menguasai Tiflis di laut Hitam pada tahun 1577 M, merebut kembali Tabriz,dan menundukan Georgia. Namun karena Berkepribadian Jelek dan suka memperturutkan Hawa nafsunya, muncul kekacauan dalam negri .
Sultan Muhammad III (1595-1603 M) naik tahta, Austria berhasil memukul Kerajaan yang menjadikan Wibawa Kerajaan Turki Usmani hilang di mata bangsa-bangsa Eropa.
Sultan Ahmad I (1603-1617 M) Naik tahta, Ia bangkit kembali berusaha memperbaiki situasi dalam negri , Namun hasilnya kurang maksimal.
Sultan Mustafa (1617-1618 M dan 1622-1623 M) pada awalnya dia hanya setahun menjabat karena tidak bisa mengatasi gejolak Politik dalam negri sehingga di paksa turun melalui Fatwa Syaikh Al Islam
Sultan Usman II (1618-1622 M), Namun Ia juga tidak mampu memperbaiki keadaan, hingga Persia lepas dari kekuasaan. Dan di lanjutkan kembali oleh Sultan Mustafa namun hanya setahun.
Sultan Murrad IV (1623-1640 M) yang kemudian mampu memperbaiki, menyusun dan menertibkan pemerintahan kembali.
Sultan Ibrahim (1640-1648 M) pada masanya orang-orang Venesia berhasil mengusir Turki Usmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645 M, Sebab kekalahan itu kekuasaan di pegang oleh Muhammad Koprulu sebagai perdana mentri yang di beri kekuasaan absolut, berhasil mengupayakan stabilitas negara. Sepeninggal Koprulu, kerajaan di pegang oleh anaknya, Ibrahim.
Sejak di pimpin ibrahim, kerajaan selalu kalah dalam peperangan sehingga banyak wilayah yang melepaskan diri dari Kerajaan dan terebut oleh Bangsa Eropa. Pada tahun 1699 M, terjadi perjanjian Korlowith yang memaksa Kesultanan Turki usmani melepaskan Hongaria, Slovenia, Kroasia kepada Hapsburg dan Hemenietz. Podolia, Ukraina, Morea, dan Dalmatia kepada bangsa Venetia. Pada tahun 1770 M, Bangsa Rusia pun dapat mengalahkan Turki Usmani di sepanjang pantai Asia kecil.
Mustafa III (1757-1774 M)
Abdul Hamid (1774-1789 M). Di kutcuk kinarja ia mengadakan perjanjian kinarja dengan Catherine II dari Rusia. Yang mana Kerajaan di haruskan menyerahkan benteng-benteng yang ada di laut hitam, mengizinkan Armada Rusia melewati Selat antara laut hitam dan putih, dan mengakui kemerdekaan Crimea.
Sejak itu kemunduran terus berlanjut hingga muncul pergerakan Turki Muda sebagai oposisi, dari kalangan pelajar perguruan tinggi yang berusaha menjatuhkan sistem monarki kesultanan Turki Usmani, gerakan ini di pelopori oleh Murad Bey, Ahmad Reza, Dan pangeran Salahudin Pada tahun 1920 M, muncul pula pergerakan militer yang di kepalai oleh Mustafa kamal At taturk berserta tokoh nasionalis lainya seperti Yusuf Akcura dan Zia Gokalp, Mendirikan Dewan Nasional di Ankara. Pada tanggal 29 Nopember 1923  Mustafa Kemal terpilih sebagai presiden pertama Turki. Pada 3 Maret 1924 M  melalui sidang Dewan Perwakilan Nasional Mustafa Kemal memecat khalifah dan membubarkan sistem khilafah serta menghapus sistem islam dari negara Turki. 24 Nopember 1934 Mustafa Kemal memasang gelar Attaturk yang berarti ‘leluhur Turki’ atau ‘founding Father Turki’.[1]
Penyusun beranggapan, Mustafa Kemal Attaturk inilah, sang pemberangus khilafah islamiyah terakhir yang berada di Turki, dan sangat di elu-elukan oleh pihak barat serta dianggap sebagai pencetus Turki modern, yang pada hakikatnya adalah sang pembunuh sistem khilafah islam dan penghidup sekulerisme di bumi Utsmani.

II.iiii.              Peradaban yang berkembang
Pada bidang militer dan pemerintahan
1.       Adanya Akademi militer sebagai pusat pendidikan dan pelatihan
2.       Terbentuknya tentara tangguh Jenissari dan Taujiah
3.       Adanya Kitab Muqtadha Al ±Abhur, sebagai UU Pemerintahan
Pada Bidang Ilmu Pengetahuan dan seni budaya
Sebab Turki Usmani Kurang Fokus terhadap ilmu pengetahuan, maka Bidang ilmu pengetahuan pun kurang menonjol tidak seperti Dinasti islam sebelumnya. Adapun beberapa tokoh termasyhur dari beberapa disiplin ilmu yang muncul kala itu, di antaranya :
1.  Abdulrauf Al Manawy dan Abdul Wahab Syaqrany , sebagai ahli hadis dan tasawuf
2.  As Shadar bin Abdurrahman Al Akhdhary, sebagai ahli Filsafat dan mantiq
3.  Daud Inthaqy dan Sahabudin bin salamah Qaliyuby, ahli dalam bidang kedokteran
4.  Ibnu Hasan Samarkandy, sebagai ahli ilmu politik
5.  Qari Al Harawy, sebagai ahli musik
6.  Ibnu Diba Az zabidy dan Abdul ghani An nablusy, sebagai ahli sejarah
7.  Aisyah Ba’uniyah dan Ali khan, sebagai ahli sastra
8.  Abdulqadir Baghdady dan Az zabidy, sebagai ahli bahasa
9.  Muammar Sinan, sebagai ahli di bidang arsitektur
10. Musa Azam, Sebagai ahli seni5
Adapun mengenai budaya sosial, Budaya Turki Usmani sangat di pengaruhi oleh tiga budaya. Dari kebudayaan persia mereka mengambil ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana . Ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan keilmuan mereka mengambil dari Bangsa Arab. Sedangkan pemerintahan dan organisasi kemiliteran mereka banyak dapat dari Bizantium.
Pada bidang Keagamaan
1. Adanya jabatan Mufti sebagai Pejabat urusan agama tertinggi, yang memiliki kuasalegitimasi dalam hukum kerajaan
2. Berkembangnya Terekat. Seperti tarekat Bekhtsyi dan tarekat Maulawi
Pada bidang Ekonomi
Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada waktu itu di antaranya :
Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun
Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu.


III.             Kesimpulan

-          Khalifah baru di Istambul Turki pada abad 16.
-      Khilafah Turki Utsmani berbentuk monarki.
-      Disamping gelar khalifah, raja-rajanya bergelar Sultan.
-      Abad 19, pemerintahan dunia Islam memasuki babak ketiga, yaitu disusunnya konstitusi di Turki atas usaha Namik Kemal (1840-1885), pemimpin gerakan Utsmani muda, disetujui Sultan Abdul Hamid pada 23 Desember 1876 M. Isinya: Merubah sistem monarki absolut menjadi sistem monarki konstitusional.
-      Maret 1924 M,  Mustafa Kemal Attaturk inilah, sang pemberangus khilafah islamiyah terakhir yang berada di Turki, dan sangat di elu-elukan oleh pihak barat serta dianggap sebagai pencetus Turki modern, yang pada hakikatnya adalah sang pembunuh sistem khilafah islam dan penghidup sekulerisme di bumi Utsmani.
DAFTAR PUSTAKA
-                     Tarqi Sabiq, Dhabit,  Ar Rajul Ash Shanam Kamal Ataturk, Muasashah ar Risalah, Beirut 2003 (Terjemah Indonesia)
-                      http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kerajaan-turki-usmani.html
-                      http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah.




[1] Ar Rajul Ash Shanam Kamal Ataturk, Muasashah ar Risalah, Beirut 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar